5 Macam Kegunaan Barang atau Alat Pemuas Kebutuhan Manusia dan Contohnya
https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2017/12/kegunaan-alat-pemuas-kebutuhan.html
Advertisement
Baca Juga:
Setiap barang mempunyai nilai guna atau manfaat tersendiri atau sering juga disebut utilitas (utility). Pada dasarnya manusia melakukan suatu proses produksi untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Nilai guna suatu barang dapat ditingkatkan tidak saja karena diubah dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi, dan kemudian diubah lagi menjadi barang jadi, tetapi setelah menjadi barang jadi pun nilai gunanya dapat terus ditingkatkan.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melakukan berbagai macam inovasi pada barang-barang yang diproduksinya untuk semakin meningkatkan nilai guna barang tersebut. Misalnya, perkembangan telepon seluler (handphone) yang semakin lama semakin canggih, beragam kegunaannya, serta semakin memudahkan proses kerja manusia. Kegunaan barang umumnya dapat digolongkan sebagai berikut.
1. Kegunaan Bentuk (Form Utility)
Gulungan kain jika dijadikan sebuah baju akan memiliki nilai jual atau nilai guna yang lebih tinggi, begitu juga sebatang kayu akan memiliki nilai jual atau nilai guna yang lebih tinggi jika diubah bentuknya menjadi kursi. Contoh tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dengan form utility (nilai guna bentuk) adalah perbedaan nilai guna suatu barang akibat adanya perbedaan bentuk.
Dengan adanya perbedaan nilai guna tersebut akan berpengaruh pula pada manfaat dan harga barang. Baju akan memiliki manfaat dan harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan gulungan kain, begitu juga kursi tentu memiliki manfaat dan harga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kayu yang berupa gelondongan.
Karena itulah banyak sekali perusahaan garmen yang memproduksi pakaian dan perusahaan mebel yang memproduksi perabot rumah tangga. Kedua perusahaan itu merupakan contoh perusahaan yang menambah nilai guna suatu barang dengan cara mengubah bentuk barang tersebut.
2. Kegunaan Bahan Dasar (Elementary Utility)
Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan dasar menjadi barang jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi daripada barang atau bahan asalnya. Misalnya, kapas sebagai bahan dasar benang, benang sebagai bahan dasar untuk membuat kain/tekstil, kain/tekstil merupakan bahan dasar untuk membuat pakaian. Dengan demikian, kegunaan bahan dasar berarti suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu. Contoh lain, pasir kuarsa berguna karena mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca.
3. Kegunaan Tempat (Utility of Place)
Batu kapur yang ada di pegunungan kapur dengan batu kapur yang ada di toko material memiliki bentuk yang sama tetapi tentu saja batu yang ada di toko memiliki nilai guna yang lebih tinggi, karena dijadikan sebagai bahan bangunan. Begitu juga air di daerah yang kekurangan air akan memiliki nilai guna yang lebih tinggi dibandingkan dengan air yang ada di daerah yang banyak tersedia air.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan place utility (nilai guna tempat) adalah perbedaan nilai guna suatu barang yang diakibatkan oleh adanya perbedaan tempat. Perusahaan jasa angkutan adalah contoh perusahaan yang bergerak dalam bidang ini, yakni memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga mampu meningkatkan nilai guna barang yang dipindahkan tersebut.
4. Kegunaan Waktu (Time Utility)
Payung akan lebih bermanfaat jika dipakai waktu hujan atau pada saat hari panas. Begitu juga obat di saat sehat tentu kurang memiliki nilai guna dibandingkan dengan obat di saat sakit. Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa, barang yang bentuknya sama memiliki nilai guna yang berbeda karena adanya perbedaan waktu.
Jadi, yang dimaksudkan dengan time utility (nilai guna waktu) adalah perbedaan nilai guna suatu barang akibat adanya perbedaan waktu atau dipakai pada waktu yang tepat. Perusahaan yang biasanya bergerak di bidang ini adalah Rumah Sakit, pergudangan, apotik, dan sebagainya.
5. Kegunaan Kepemilikan (Ownership Utility)
Bisa jadi pakaian yang dipakai seorang artis ternama memiliki kualitas bahan dan harga yang sama dengan pakaian yang kita miliki, namun karena pernah dipakai atau dimiliki oleh artis jika dilelang akan memiliki nilai jual yang tinggi. Para penggemarnya akan berlomba untuk mendapatkan benda dari sang idolanya meskipun dengan membeli dengan harga tinggi.
Bagi penggemarnya pakaian tersebut memiliki nilai guna yang tinggi yakni sebagai kebanggaan dan kenang-kenangan, juga agar merasa dekat dengan artis pujaannya. Ini tentu akan berbeda dengan pakaian milik kita. Begitu juga barang yang tersedia di toko akan memiliki nilai guna yang lebih tinggi jika dimiliki oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.
Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa barang yang bentuknya sama memiliki nilai guna yang berbeda karena adanya perbedaan kepemilikan. Jadi ownership utility (nilai guna kepemilikan) adalah perbedaan nilai guna suatu barang yang diakibatkan oleh adanya perbedaan kepemilikan. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah warung, pertokoan, dan sebagainya.