Loading...

7 Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi dan Cara Mengatasinya

Advertisement
Mengapa masyarakat harus mengantri membeli untuk minyak? Terlihat jelas bukan, bahwa orang yang membutuhkan minyak tanah sangat banyak, akan tetapi sumber pemenuhan yaitu minyak tanah sangat terbatas? Dengan melihat kondisi tersebut dapatkah kamu menjelaskan pengertian dari kelangkaan?
7 Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi dan Cara Mengatasinya
Definisi Kelangkaan Barang dan Jasa
Di dalam kehidupan masyarakat yang masih primitif, kebutuhan mereka mungkin hanya sebatas pada kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan perumahan. Kebutuhan itu dapat terpenuhi jika jumlah sumber daya untuk memenuhi kebutuhan itu jauh melebihi jumlah kebutuhan yang ada pada masyarakat yang masih primitif.

Bandingkan dengan masyarakat modern sekarang ini! Kebutuhan semakin beragam sementara jumlah sumber daya untuk mencukupi kebutuhan itu makin terbatas. Dengan penjelasan tentang kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan tidak adanya kebutuhan dari masing-masing manusia yang persis sama, maka dapat kita ketahui bahwa kebutuhan cenderung bertambah, sedangkan komoditas atau alat pemuas kebutuhan terbatas.

Akibatnya terjadi ketidakseimbangan dan penyebab terjadinya kelangkaan (scarcity). Jadi yang dimaksud dengan kelangkaan (scarcity) adalah kondisi persediaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang relatif terbatas sementara kebutuhan manusia tidak terbatas.

Kelangkaan barang/sumber daya itu dialami setiap orang, setiap bangsa dan oleh setiap negara. Meskipun situasi dan kondisinya berbeda-beda, pokok masalahnya sama yaitu bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dan terus bertambah dihadapkan dengan ketersediaan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Barang dan Jasa
Sumber daya berguna untuk menghasilkan barang dan jasa. Kelangkaan sumber daya mengakibatkan barang dan jasa yang dihasilkan juga bersifat langka atau terbatas. Selain itu masih ada beberapa faktor lain yang mengakibatkan jumlah barang dan jasa bersifat langka. Berikut ini uraian secara rinci mengenai faktor-faktor yang menyebabkan jumlah barang dan jasa bersifat langka.
1. Kelangkaan Sumber Daya/Faktor Produksi
Terbatasnya jumlah sumber daya dan alat pemuas kebutuhan yang disediakan alam. Sebagian dari alat pemuas kebutuhan manusia yang terdapat di alam dapat langsung dipakai, tetapi jumlahnya terbatas memerlukan proses produksi yang memerlukan biaya, teknologi, dan pengetahuan yang memadai. Selain itu ada sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable), seperti minyak dan gas bumi.

2. Keserakahan Manusia
Sifat Manusia yang serakah bisa mengakibatkan kelangkaan barang dan jasa. Contoh: Penebangan hutan secara liar dan tidak terkontrol pada akhirnya dapat memusnahkan hutan itu sendiri. Padahal hutan berfungsi sebagai faktor produksi alam yang bisa menghasilkan barang, seperti kertas, kayu lapis, mebel, pensil, dan lain-lain.

Hutan juga bisa menghasilkan jasa, seperti sebagai tempat rekreasi, tempat penelitian, tempat perlindungan satwa liar, dan lain-lain. Pemusnahan hutan berarti memusnahkan barang dan jasa.

3. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
Pertumbuhan penduduk mengakibatkan pertambahan kebutuhan manusia akan barang dan jasa. Menurut Thomas Robert Malthus, penduduk bertambah menurut deret ukur (2, 4, 8, 16, 32, dan seterusnya), sedangkan makanan bertambah menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya). Akibatnya jumlah barang dan jasa, termasuk makanan, tidak seimbang dengan jumlah penduduk.

4. Bencana Alam
Barang dan jasa pada satu saat bisa hilang atau rusak bila terkena bencana alam. Berhektar-hektar padi bisa puso atau rusak terkena bencana banjir. Puluhan ribu rumah, gedung, kantor, sekolah yang menyediakan barang dan jasa bisa hancur seketika terkena gempa bumi. Ini berarti bencana alam menyebabkan barang dan jasa bersifat langka.

5. Lambatnya Perkembangan Teknologi Tertentu

Seandainya ada alat atau teknologi yang bisa membuat panen padi setiap satu bulan sekali maka bahaya kekurangan beras bisa dihindarkan. Ini adalah contoh bahwa lambatnya perkembangan teknologi, khususnya pertanian bisa menyebabkan kelangkaan barang dan jasa.

6. Menurunnya pendapatan masyarakat
Jika suatu perusahaan mengalami penurunan tingkat produksi, maka secara otomatis tenaga kerja yang diperlukan juga sedikit, sehingga hal ini menyebabkan akan terjadinya pemberhentian tenaga keja (PHK). Karena hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran atau turunnya pendapatan masyarakat.

7. Meningkatnya harga-harga barang
Tingkat produksi berpengaruh terhadap sumber daya alam yang langka, jika sumber daya alam yang tersedia hanya sedikit, maka barang yang diproduksi pun sedikit juga. Hal ini akan berdampak pada harga barang yang diproduksi tersebut, yaitu kenaikan harga karena barang yang diproduksi hanya sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut lebih besar.

Cara Mengatasi Kelangkaan Barang dan Jasa
Bagaimanakah cara kita menghadapi kelangkaan sumber daya tersebut, sedangkan kebutuhan kita semakin banyak? Barang dan jasa dihasilkan dari perpaduan sumber daya yang langka maka barang dan jasa pun manjadi langka. Barang dan jasa menjadi langka ketika jumlah barang dan jasa yang diminta melebihi jumlah barang dan jasa yang tersedia.

Semua kebutuhan manusia tidak mungkin dapat terpenuhi seluruhnya. Seorang yang mempunyai kebutuhan akan mobil mewah, rumah megah serta kebutuhan lain, tidak semua kebutuhan itu dapat terpenuhi. Dengan pertimbangan bahwa tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi, maka seseorang harus bisa mengatasi masalah kelangkaan sumber daya ekonomi tersebut.

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelangkaan diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Membuat Pilihan (Choise)
Dalam membuat pilihan (choice) akan suatu barang tertentu maka kita akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh barang yang lain. Misalnya seorang siswa yang membuat pilihan pada sepeda motor yang baru, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh sepatu baru, tas baru, baju baru, komputer baru, maupun kebutuhan yang lain. Adapun pilihan dikategorikan dalam dua jenis yaitu:

A. Pilihan dalam Mengonsumsi
Pada hakikatnya kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi. Pertama dari segi penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki dan kedua, dari segi mengonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Setiap individu harus memikirkan cara terbaik dalam menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya.

Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dengan menggunakan sumber-sumber daya ekonomi yang dimilikinya tersebut. Dengan demikian, pendapatan yang diterima dari penggunaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap individu dapat menentukan jenis-jenis dan jumlah barang yang akan dibeli.

B. Pilihan dalam Memproduksi
Pilihan dalam memproduksi biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan individu, perusahaan lain, dan pemerintah. Pemilik-pemilik perusahaan menjalankan kegiatannya untuk mencari keuntungan, dan keuntungan maksimal hanya akan didapat apabila pemilik-pemilik (pemimpin) perusahaan membuat pilihan yang teliti atas jenis barang dan jasa yang akan dijualnya, dan jenis-jenis serta jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakannya.

Dalam penjualan barang, para pengusaha dapat menentukan tingkat produksi yang memberi keuntungan paling banyak. Adapun dalam penggunaan sumber-sumber daya ekonomi, yang perlu dipikirkan adalah menentukan kombinasi sumber-sumber daya ekonomi yang dapat meminimalkan biaya produksi.

2. Mengadakan Eksplorasi dan Penemuan
Eksplorasi dilakukan untuk mendapatkan sumber daya yang baru, yang belum diketahui atau yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Penemuan sumber daya yang baru ini memungkinkan ketersediaan sumber daya alam akan meningkat. Namun pada dasarnya pula akan terjadi pengurangan stok yang tersedia di alam.

3. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk bisa mengurangi biaya dalam mengelola sumber daya dengan menemukan cara-cara terbaru yang lebih efisien. Dengan secara otomatis tingkat dan jenis teknologi yang sedang dikembangkan ini dapat disesuaikan dengan tingkat kelangkaan sumber daya.

4. Penggunaan substitusi
Dengan sumber daya yang berlimpah dapat dimanfaatkun untuk menjadikannya barang substitusi dari sumber daya yang langka. Jika proses subtitusi sumber daya yang diperbaharui dengan sumber daya yang tidak dapat diperbahurui semakin mudah, maka dampak terhadap proses kelangkaan semakin kecil. Misalnya penggunaan bioenergi sebagai substitusi dari BBM.

5. Pemanfaatan kembali dan daur ulang
Pemanfaatan kembali maksudnya adalah barang-barang yang tidak terpakai lagi oleh seseorang dapat digunakan kembali, dengan syarat masih layak pakai, dapat digunakan dan berfungsi. Sedangkan, daur ulang adalah proses menjadikan suatu barang bekas menjadi barang baru yang dapat menjadi sesuatu yang bernilai dan berguna, hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah atau limbah.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Recent Posts