Loading...

5 Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern dan Contohnya Lengkap

Advertisement
Tentunya kalian tahu bahwa masalah ekonomi muncul karena pertemuan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas melawan sumber daya yang terbatas. Orang akan berfikir bagaimana memenuhi kebutuhan pangan jutaan penduduk Indonesia yang harus makan setiap hari? Padahal panen padi tidak bisa setiap hari! Bagaimana cara memenuhi keinginan manusia yang ingin terbang layaknya burung elang? Kue apalagi yang perlu diciptakan untuk memenuhi keinginan ibu-ibu akan kue lebaran? Bagaimana cara mengurangi jumlah pengangguran? Dan masih banyak lagi.
5 Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern dan Contohnya Lengkap
Masalah ekonomi yang dihadapi manusia sangatlah banyak dan beragam. Masalah yang sangat banyak dan beragam tersebut menurut aliran modern dengan tokohnya Paul A. Samuelson (2001) seorang ahli ekonomi Amerika, dikelompokkan menjadi tiga masalah pokok, yaitu: (1) apa yang akan diproduksi (what)?; (2) Bagaimana cara memproduksi (how)?; (3) Untuk siapa barang dan jasa diproduksi (for whom)?.

Tiga masalah pokok tersebut dapat diringkas menjadi satu masalah inti yang disebut inti masalah ekonomi, yakni bagaimana cara memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang serba terbatas. Berikut ini penjelasan beserta contohnya.
1. Apa yang Akan Diproduksi (What)?
Penentuan apa yang akan diproduksi merupakan masalah pokok dan penting dalam ekonomi. Karena, selain jumlah sumber daya yang terbatas, kesalahan penentuan apa yang akan diproduksi bisa mengakibatkan kerugian, bahkan kebangkrutan bagi produsen, serta dapat pula merugikan masyarakat karena adanya barang dan jasa yang menumpuk tidak terpakai. Ini merupakan pemborosan sumber daya. Untuk menentukan dengan tepat apa yang akan diproduksi, suatu negara terutama para produsennya harus mempertimbangkan dua hal berikut:
#1 Barang dan Jasa Apa yang Sebenarnya Dibutuhkan Masyarakat?
Untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, seorang produsen perlu memerhatikan paling sedikit tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa.
 Keinginan Memenuhi Kebutuhan Pokok demi Kelangsungan Hidup
Kebutuhan pokok manusia meliputi sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan ini wajib dipenuhi sehingga produsen wajib memproduksinya demi kelangsungan hidup semua manusia. Cobalah bayangkan bagaimana bila di dunia tidak ada produsen yang mau menanam padi atau gandum?
 Sifat Manusia yang Selalu Kurang Puas
Sudah disinggung sebelumnya bahwa sifat selalu kurang puas akan memunculkan kebutuhan baru. Yang berambut lurus ingin keriting, yang keriting ingin lurus. Kemudian, yang kurus ingin gemuk dan yang gemuk ingin kembali kurus. Sehingga muncullah kebutuhan akan obat penggemuk dan obat pelangsing. Dan bahkan yang tua pun tidak ingin tampak keriput, lalu muncullah face lift (pengencangan muka dengan cara menarik permukaan kulit)! Dengan memerhatikan sifat ini, produsen dapat memutuskan barang dan jasa apa yang perlu dibuat.
 Rasa Ingin Tahu Manusia
Rasa ingin tahu mendorong manusia menciptakan alat-alat untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu akan dasar laut mendorong dibuatnya peralatan menyelam dan kapal selam. Rasa ingin tahu akan puncak gunung mendorong dibuatnya alat-alat pendaki gunung, seperti alat panjat tebing dan sebagainya.
Rasa ingin tahu manusia akan bulan mendorong manusia menciptakan pesawat Apollo untuk pergi ke bulan. Dengan mengetahui sifat ini, produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksinya untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia.
 Keinginan Mempermudah Pekerjaan
Manusia selalu ingin mempermudah pekerjaannya. Dulu untuk pergi ke tempat lain manusia harus berjalan kaki. Agar lebih nyaman manusia membutuhkan kendaraan, sehingga diciptakanlah pedati, sepeda, becak, mobil, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya.
Sekarang, untuk mencukur jenggot pun manusia ingin cara yang lebih mudah sehingga dibuatlah alat pencukur jenggot bertenaga listrik. Dan diciptakan pula alat-alat lain seperti alat pemarut kelapa, alat penghisap debu, alat pemotong sayur, mesin cuci, mesin fotokopi, dan lain-lain.
Dengan mengetahui keinginan manusia untuk mempermudah pekerjaan, produsen dapat bersifat proaktif dengan menciptakan produk yang inovatif dan dapat mempermudah pekerjaan.

Info Ekonomi
Warraq (Mesin Fotokopi Manusia Zaman Dulu)
Industri pengetahuan memunculkan profesi Warraq. Warraq adalah mesin fotokopi berwujud manusia, mereka ini menyalin naskah dengan cepat dan akurat. Sebuah buku yang terdiri atas beberapa ratus halaman dapat digandakan dalam waktu beberapa jam saja; buku-buku yang lebih tebal membutuhkan waktu beberapa hari. Kebanyakan warraq membuat sendiri kertas dan memiliki toko buku sendiri. Di Waddah, kota kecil dekat Baghdad, ada lebih dari 100 toko buku yang besar dan mempunyai reputasi baik. Seperti toko buku milik Al Nadim, yang menarik perhatian banyak cendekiawan dari berbagai tempat, dan berperan sebagai tempat diskusi dan tempat pertemuan

 Sifat Suka Meniru (Demonstration Effect)
Akibat melihat tingkah laku dan gaya hidup orang lain, baik dari TV, majalah, atau di kehidupan nyata, manusia cenderung untuk menirunya. Potongan rambut gaya Lady Diana pernah menggugah gadis sedunia untuk memotong rambut seperti Diana. Belum lagi kebiasaan suka meniru pakaian, tas, dan sepatu artis idola. Sifat suka meniru mendorong munculnya kebutuhan baru. Dengan mengetahui sifat ini produsen akan lebih mengetahui barang dan jasa apa yang dibutuhkan.
 Keinginan Manusia Mendekatkan Diri pada Tuhan
Keinginan manusia untuk selalu mendekatkan diri pada Sang Pencipta mendorong timbulnya kebutuhan akan berbagai alat dan perlengkapan beribadah. Orang Islam membutuhkan kitab Al Quran, mukena, sajadah, pakaian muslim, dan sebagainya. Orang Kristen membutuhkan kitab Injil, pohon Natal, kalung rosario, dan lain-lain. Dengan mengetahui keinginan ini, produsen harus membuat produk yang bisa memuaskan keinginan tersebut.
 Keinginan Diakui dan Dihargai
Rasa ingin diakui dan dihargai membuat manusia terutama yang berpendapatan tinggi membutuhkan sesuatu yang berbeda dengan yang lain untuk meningkatkan martabatnya (prestise). Mereka membutuhkan pakaian mahal, mobil mewah, rumah mewah, hotel mewah, kapal pesiar, serta barang dan jasa lain yang berbeda. Produsen yang cerdik tentu bisa membaca peluang dari sifat ini. Produsen dapat menciptakan barang dan jasa yang berkualitas unggul untuk memuaskan rasa ingin diakui dan dihargai.

#2 Bagaimana Tingkat Ketersediaan Sumber Daya untuk Memproduksi Barang dan Jasa yang Dibutuhkan?
Setelah mengetahui tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa, maka produsen harus mempertimbangkan tingkat ketersediaan sumber daya yang ada. Karena sumber daya bersifat langka dan pemakaiannya bersifat alternatif. Apapun pilihan yang ditetapkan produsen hendaknya pilihan tersebut memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. Jangan sampai di suatu masyarakat barang kebutuhan sekuler melimpah, tetapi barang kebutuhan pokok (primer) sulit dijumpai. Oleh karena itu, bertukar informasi dan pembagian kerja antarprodusen penting untuk dilakukan.

2. Bagaimana Cara Memproduksi (How)?

Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan.

Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah. Penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah tetapi tetap baik mutunya. Selain itu, pertimbangkan pula, perlukah menggunakan mesin-mesin modern? Apabila permintaan sedikit, penggunaan mesin modern tentu belum diperlukan.

Lalu, perlukah spesialisasi (pembagian kerja) dalam berproduksi? Dan apakah tidak sebaiknya menggunakan cara produksi yang padat karya (labour intensive) untuk mengurangi jumlah pengangguran? Apakah cara produksi yang digunakan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan? Sudahkah melakukan analisis tentang dampak produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang harus dijawab produsen untuk memilih cara berproduksi.

3. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi (For Whom)?
Produksi barang dan jasa dilakukan bukan hanya untuk konsumen yang akan mengonsumsi barang dan jasa. Masih banyak pihak lain yang diuntungkan dari kegiatan produksi. Dengan adanya produksi, pekerja akan menerima upah, pemilik bahan baku akan menerima uang penjualan bahan baku, pemilik gedung dan tanah akan menerima uang sewa, pemilik modal akan menerima bunga modal, dan pengusaha akan menerima laba dari penjualan produknya.

Jadi, yang dimaksud dengan “untuk siapa barang dan jasa diproduksi” sangat berkaitan dengan siapa saja yang akan menikmati pendapatan dari kegiatan produksi. Serta bagaimana cara mendistribusikan pendapatan tersebut secara adil sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan antarpemilik faktor produksi.

Di Indonesia sendiri sudah ada aturan yang mengatur cara mengupah tenaga kerja hingga bisa dianggap adil, yakni dengan menetapkan UMR (upah minimum regional) di setiap daerah. UMR di kota-kota besar akan lebih tinggi dari UMR di kota kecil. Dengan demikian, UMR di Jakarta akan lebih tinggi dari UMR di Klaten.

Ketiga masalah di atas termasuk ke dalam ruang lingkup ekonomi mikro. Ahli ekonomi lain seperti Richard Lipsey (1992), menambahkan beberapa permasalahan ekonomi yang lebih bersifat makro, yaitu sebagai berikut.
1. Tingkat Pengangguran dan Laju Inflasi
Dengan mengambil pelajaran dari negara-negara maju di era depresi besar (Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman), tingginya tingkat pengangguran dan laju inÁ asi merupakan dua masalah besar yang biasanya dihadapi oleh sebuah perekonomian. Jika dalam jangka panjang kedua masalah tersebut tidak diatasi, biasanya akan berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan yang lebih luas bukan hanya ekonomi, tetapi juga sosial politik, dan hukum. Untuk mengatasinya diperlukan intervensi kebijakan pemerintah yang tepat, baik melalui kebijakan fiskal maupun moneter.

2. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan jumlah output yang dihasilkan suatu unit usaha. Kapasitas untuk menghasilkan komoditas dalam rangka me muas kan keinginan manusia berkembang pesat di beberapa negara, mengalami perlambatan, bahkan penurunan di bebe rapa negara lain. Kapasitas produksi ini tentu saja berkaitan dengan tingkat pendapatan nasional suatu negara. Tidak adanya peningkatan kapasitas produksi yang cukup, mencerminkan rendahnya pendapatan nasional. Jika demikian suatu negara akan mengalami berbagai hambatan dalam pembangunan ekonomi.

Kesimpulan:
Masalah pokok ekonomi menurut teori modern berdasarkan ruang lingkupnya, dibedakan menjadi dua yaitu masalah pokok ekonomi yang bersifat mikro dan masalah pokok ekonomi yang bersifat mikro. Berikut ini penjelasannya.
1. Masalah Pokok Ekonomi Mikro
Dicetuskan oleh Paul A. Samuelson yang terdiri atas 3 hal sebagai berikut.
 Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)
Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/ jasa yang perlu diproduksi agar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
 Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how)
Masalah ini menyangkut cara berproduksi, yaitu penggunaan teknologi dan pemilihan sumber daya yang dipakai, serta memilih untuk menggunakan tenaga manusia atau tenaga mesin.
 Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom)
Masalah ini menyangkut persoalan siapa yang memerlukan barang/jasa, dan siapa saja yang akan ikut menikmati hasilnya

2. Masalah Pokok Ekonomi Makro
Dicetuskan oleh Richard Lipsey yang terdiri atas 2 hal sebagai berikut.
 Tingkat Pengangguran dan Laju Inflasi
Semakin tinggi tingkat pengangguran dan laju inflasi maka akan berpengaruh pada aspek-aspek kehidupan yang lebih luas tidak hanyak di bidang ekonomi saja. Sehingga pengangguran dan inflasi dewasa ini menjadi poin penting dari masalah ekonomi yang harus segera dipecahkan.
 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi berpengaruh terhadap tingkat pendapatan nasional suatu negara. Itu artinya, jika kapasitas produksi barang dan jasa lambat, maka pendapatan nasional akan turun. Jika pendapatan nasional turun maka pembangunan ekonomi juga akan terganggu. Sehingga kapasitas produksi juga merupakan masalah ekonomi yang penting untuk diperhatikan.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Recent Posts