Loading...

Sistem Ekonomi: Pengertian, Fungsi, Kriteria, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya

Advertisement
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta mencapai tingkat kesejahteraan ekonomi yang lebih baik, sumber daya yang bersifat langka haruslah dialokasikan secara efisien. Hal tersebut membutuhkan pengambilan keputusan yang merupakan elemen penting dalam ekonomi atau sistem perekonomian suatu negara. Pengambilan keputusan tersebut berkaitan dengan:
 Siapa yang menentukan apa dan berapa yang harus dihasilkan, bagaimana menghasilkannya, dan untuk siapa dihasilkan? Ini artinya menentukan pilihan atau urutan prioritas komposisi barang dan jasa yang dihasilkan dengan sumber-sumber daya yang tersedia serta alokasi sumber-sumber daya yang langka secara efisien.
 Siapa yang memiliki atau menguasai sumber-sumber daya dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan apakah oleh negara, swasta, partai, atau perorangan? Hal ini menyangkut pembagian produk nasional yang adil dan merata.
 Siapa yang mengorganisasi atau mengoordinasi kegiatan untuk menghasilkan kebutuhan masyarakat. Apakah berdasarkan tradisi, mekanisme pasar, atau berdasarkan komando pemerintah?
 Siapa yang menyalurkan, mendistribusikan atau menjual apa yang dihasilkan dan kepada siapa? Ini menyangkut alokasi sumber daya.
 Siapa yang membeli, menyimpan, dan memakai apa dan berapa banyak dari yang dihasilkan itu? Ini menyangkut hak-hak warga masyarakat sebagai konsumen.

Pengambilan keputusan tersebut digunakan dalam kaitannya dengan semua masalah ekonomi yang terjadi dalam sebuah negara. Masalah ekonomi di suatu negara tentunya berbeda dengan negara lain. Masalah tersebut meliputi banyak hal antara lain produksi, distribusi, konsumsi, serta pengalokasian faktor-faktor produksi.
Sistem Ekonomi: Pengertian, Fungsi, Kriteria, Jenis, Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya
Di dalam mengatasi masalah tersebut diperlukan cara tertentu untuk menjalankan perekonomian negara. Cara tersebut dinamakan sistem ekonomi. Ya, sistem ekonomi ada untuk menjawab pertanyaanpertanyaan permasalahan ekonomi. Pelaksanaan sistem ekonomi setiap negara tidak akan sama, tergantung paham dan ideologi serta pandangan hidup masing-masing negara.

Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Para Ahli
Secara sederhana, sistem ekonomi didefinisikan sebagai cara pengorganisasian satuan ekonomi untuk membuat keputusan-keputusan mengenai berbagai masalah ekonomi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan ekonomi yang diharapkan. Gregory Grossman, pakar ekonomi dari Universitas California, AS, dalam bukunya “Sistem-Sistem Ekonomi” mengemukakan pengertian sistem ekonomi sebagai berikut.
“Sekumpulan komponen atau unsur-unsur yang terdiri atas unitunit dan lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan sampai tingkat tertentu saling menopang dan memengaruhi”.

Selain Grossman, berikut ini adalah beberapa ahli lain yang mendefinisikan sistem ekonomi, yaitu sebagai berikut.
 Gilarso: sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengkoordinasikan perilaku masyarakat (produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis dan kekacauan dapat dihindari.
 Mc Eachern: Sistem ekonomi adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
 Chestesr A. Bermand: Sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik di dalamnya ada bagian-bagian, di mana masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
 Dumatry: Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.

Dari beberapa definisi mengenai sistem ekonomi di atas, maka secara umum dapat kita simpulkan pengertian dari sistem ekonomi yaitu sebagai berikut.
Sistem ekonomi adalah suatu organisasi yang terdiri atas beberapa lembaga atau pranata (politik, ekonomi, sosial, ide-ide) yang merupakan suatu kesatuan dan saling mempengaruhi dalam memecahkan problem dasar perekonomian yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi sehingga terpenuhinya semua kebutuhan.

Pertimbangan nilai tentang apa yang dianggap oleh masyarakat sebagai sesuatu yang paling baik menuntun ke arah timbulnya berbagai perbedaan dalam penerapan sistem ekonomi di berbagai negara. Di negara manapun tidak ada sistem ekonomi yang secara mutlak lebih baik daripada sistem ekonomi lainnya.

Setiap sistem ekonomi memiliki kekuatan dan kelemahan. Perbedaan sistem ekonomi terletak pada perbedaan penekanan pada hasil tertentu. Misalnya, orang Amerika menganggap sistem ekonomi merekalah yang membuat standar hidup mereka lebih tinggi daripada sistem ekonomi lainnya. Akan tetapi, belum tentu sistem ekonomi yang diterapkan di Amerika ini sesuai untuk negara seperti Indonesia, Cina, dan India.

Fungsi Sistem Ekonomi
Dari berbagai sistem ekonomi yang ada di dunia ini mempunyai fungsi atau tujuan tertentu dalam perekonomian, di antaranya adalah sebagai berikut.
 Menyediakan perangsang untuk berproduksi.
 Menyediakan cara/metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
 Menyediakan mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
 Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan.

Kriteria Sistem Ekonomi
Setiap negara pasti mendambakan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar cita-cita tersebut dapat terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki apabila suatu sistem ekonomi dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai berikut.
 Apakah sistem ekonomi yang bersangkutan memberikan kemungkinan untuk mencapai standar kehidupan yang tinggi?
 Apakah memungkinkan bagi suatu pertumbuhan ekonomi yang stabil?
 Apakah sistem ekonomi tersebut menghormati kebebasan ekonomi para individu secara wajar?
 Apakah sistem perekonomian tersebut memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat?
 Apakah sistem ekonomi tersebut menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhan para konsumen?
 Apakah sistem ekonomi tersebut menunjukan adanya pembagian pendapatan yang memadai?

Jenis-Jenis Sistem Ekonomi Beserta Ciri, Kelebihan dan Kekurangannya
Tahukah kalian bahwa di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi? Dapatkah kamu menyebutkan dan menjelaskan satu per satu? Bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi? Marilah kita bersama berusaha menjawab semua pertanyaan di atas! Yang menjadikan sistem ekonomi suatu negara berbeda-beda adalah sebagai berikut.
 Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
 Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
 Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
 Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.

Berbagai macam sistem ekonomi yang ada di dunia, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi Pancasila. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.

Perekonomian tradisional terdapat pada kehidupan masyarakat yang masih sederhana. Hasil alam merupakan sumber utama perekonomian. Dalam perekonomian ini keluarga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen, sehingga setiap keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional:
1. Belum ada pembagian kerja yang jelas dalam masyarakat.
2. Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter.
3. Hasil produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan (tradisi) yang berlaku sehingga kurang dinamis.
4. Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
5. Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
6. Tanah (alam) adalah sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
7. Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
8. Teknologi produksi sederhana.

Kebaikan Sistem Ekonomi Tradisional:
1. Tidak terjadi persaingan karena semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan.
2. Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.

Keburukan Sistem Ekonomi Tradisional:
1. Keterbatasan hasil produksi, sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan.
2. Karena pengaruh tradisi, pola pikir masyarakat tidak berkembang (statis).
3. Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
4. Kegiatan perekonomian yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan.

2. Sistem Ekonomi Pasar atau Kapitalis atau Liberal
Sistem ekonomi pasar atau sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi ketika sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya pada permintaan dan penawaran di masyarakat (mekanisme pasar). Sistem ini sesuai dengan doktrin laissez faire “biarkan segala sesuatu berjalan sendiri” yang digagas oleh Adam Smith.

Dalam sistem ekonomi pasar dinyatakan bahwa kebebasan secara penuh kepada individu akan mem bawa kemakmuran masyarakat. Sebagian besar penganut sistem ekonomi pasar terdapat di negara-negara penganut paham politik liberal di negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Jepang.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar:
1. Faktor produksi dikuasai dan dikelola oleh individu.
2. Kegiatan produksi dilandasi oleh semangat mencari keuntungan maksimum.
3. Munculnya persaingan antar pemilik faktor produksi.
4. Tidak ada peran pemerintah dalam perekonomian.
5. Kegiatan ekonomi diserahkan sepenuhnya kepada interakasi permintaan dan penawaran pasar (mekanisme pasar).
6. Percaya bahwa semua yang terlibat dalam kegiatan ekonomi akan diuntungkan, minimum tidak ada yang dirugikan (win-win solution).

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar:
1. Individu bebas mengatur sumber daya ekonomi. Hal ini men dorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
2. Adanya kebebasan individu mendorong kemandirian berusaha dan pencapaian hasil terbaik.
3. Adanya semangat mencari keuntungan maksimum akan me ning katkan motivasi kerja, inovasi, dan produktivitas kerja.
4. Adanya persaingan sehat berdasarkan mekanisme pasar dapat mendorong kemajuan dalam usaha.

Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar:
1. Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang lemah.
2. Kepercayaan bahwa mekanisme pasar dapat menyelesaikan masalah ekonomi hanya benar pada saat perekonomian berjalan tanpa krisis. Jika terjadi krisis, sistem ekonomi pasar tidak mampu menyelesaikannya. Seperti yang terjadi pada krisis ekonomi dunia tahun 1929 (the great depression of 1929).
3. Kebebasan mudah disalahgunakan oleh pihak yang kuat dari segi ekonomi untuk memeras pihak yang lemah.
2. Persaingan untuk merebut pasaran dapat mendorong terbentuknya monopoli, kolusi usaha dan konglomerasi yang mengancam pengusaha lemah.
4. Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan.

3. Sistem Ekonomi Komando atau Terpusat

Sistem ekonomi komando atau terpusat ialah sistem ekonomi ketika sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Dengan kata lain, peran individu dalam kegiatan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

Sistem ekonomi komando atau terpusat cenderung dipakai oleh negara-negara yang menganut ideologi sosialis atau komunis. Seperti Kuba, Cina pada masa Mao Zedong, Uni Soviet, dan negara-negara Eropa Timur sebelum era 1990-an. Dalam kenyataannya, tidak ada satu pun negara di dunia yang menganut sistem ekonomi komando secara murni.

Karakteristik Sistem Ekonomi Komando:
1. Semua alat dan sumber produksi milik negara. Dengan demikian, hak milik perseorangan tidak ada. Setiap orang yang di dalam perekonomian tidak mempunyai hak milik pribadi, mereka hanya berfungsi sebagai pelaksana (objek) saja.
2. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah (central planning). Pemerintah sebagai penguasa akan menjalankan proses pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, maupun pengawasan.
3. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah. Rakyat tidak bisa memilih dan menentukan jenis pekerjaan yang dikehendaki, karena telah ditentukan oleh pemerintah.
4. Tidak ada pihak swasta yang dapat melakukan kegiatan ekonomi secara bebas. Hal ini karena pemerintah menganggap semua warga negara sebagai pekerja.

Keuntungan Sistem Ekonomi Komando:
1. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian.
2. Pemerintah dapat menentukan jenis-jenis industri atau produksi.
3. Pemerintah mudah melaksanakan pengendalian dan pengawasan harga.
4. Pemerintah dapat mengatur distribusi barang-barang produksi.
5. Perekonomian relatif stabil dan jarang terjadi krisis.
6. Adanya pemerataan penerimaan pendapatan.

Kerugian Sistem Ekonomi Komando:
1. Inisiatif dan daya kreasi individu tidak berkembang.
2. Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat dan sumber daya ekonomi.
3. Bersifat paternalistis. Apa yang dikatakan pemerintah selalu benar, sehingga rakyat wajib patuh.
4. Pemerintah sulit menghitung kebutuhan masyarakatnya dan besarnya biaya dari kegiatan-kegiatan produksi secara sentral. Hal ini karena masalah-masalah ekonomi sangat kompleks.

5. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economic System)
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando dengan derajat campuran yang berbeda-beda. Negara-negara yang semula menganut sistem ekonomi kapitalis, mengizinkan campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas.

Dengan sistem ini disebut juga sistem kapitalis non laissez faire (AS), sistem ekonomi negara kesejahteraan (welfare state, di Inggris). Di lain pihak, negara-negara yang semula menganut sistem ekonomi komando atau terpusat mengizinkan peranan sektor swasta dalam perekonomian secara terbatas. Contohnya negara Cina.

Dalam sistem ekonomi campuran, di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah tersebut dalam bentuk:
 Membuat peraturan atau undang-undang yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
 Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan usaha swasta, yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat banyak.
 Pemerintah menetapkan berbagai kebijakan-kebijakan dalam bidang perekonomian.

Karakteristik Sistem Ekonomi Campuran:
1. Ada kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh pribadi-pribadi (swasta), dan sebagian lagi (biasanya pada sektor-sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak seperti listrik, air minum, telekomunikasi, jalan, jembatan, serta taman-taman kota) dipegang oleh pemerintah.
2. Sebagian interaksi ekonomi terjadi di pasar. Akan tetapi, masih ada campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakannya. Misalnya untuk melindungi konsumen, pemerintah menggunakan kebijakan harga atas (ceiling price). Sedangkan untuk melindungi golongan produsen, pemerintah sering menggunakan kebijakan harga dasar (floor price).
3. Persaingan diperbolehkan tetapi gerak-geriknya diawasi agar tidak sampai mengarah ke bentuk persaingan yang saling merugikan. Intinya, campur tangan pemerintah dimaksudkan untuk menyehatkan kehidupan ekonomi, mencegah terjadinya penumpukan atau konsentrasi ekonomi ke satu tangan (monopoli), serta mencegah dan mengatasi kalau terjadi krisis ekonomi.

Keuntungan Sistem Ekonomi Campuran:
1. Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
2. Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
3. Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

Kerugian Sistem Ekonomi Campuran:
1. Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
2. Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.

6. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi pancasila adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang dianut negara kita Indonesia. Landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945, dengan demikian sistem yang berlaku berorientasi pada:
 Ketuhanan yang Maha Esa (berlakunya etika dan nilai agama).
 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (tidak membiarkan pemerasan atau eksploitasi).
 Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan dan asas kekeluargaan).
 Kerakyatan (mengutamakan kehidupan rakyat dan hajat hidup orang banyak).
 Keadilan sosial (persamaan/emansipasi, serta kemakmuran masyarakat secara bersama).

Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat penting dalam sistem ekonomi Indonesia. UUD 1945, pasal 33 adalah landasan konstitusional sistem ekonomi Indonesia. Isi pasal tersebut adalah pasal 33 setelah amendemen 2002 yaitu sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Keadilan merupakan sebuah titik tolak, proses, sekaligus tujuan yang ingin dicapai.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila:
1. Peran negara dan swasta penting tetapi tidak dominan dalam mengatur kegiatan perekonomian;
2. Hubungan kerja antarlembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal, tetapi berdasarkan asas kekeluargaan;
3. Masyarakat sebagai suatu kesatuan memegang peran sentral dalam sistem ekonomi;
4. Penguasaan sumber-sumber ekonomi yang penting diatur oleh pemerintah dan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Keuntungan Sistem Ekonomi Pancasila:
1. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
2. Potensi, inisiatif, dan kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas tidak merugikan kepentingan umum.
3. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Recent Posts