Pengertian Pendekatan Ordinal Pada Perilaku Konsumen dan Contohnya
https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2018/04/pendekatan-ordinal-pada-perilaku-konsumen.html
Advertisement
Baca Juga:
Perilaku konsumen muncul sebagai akibat adanya keterbatasan pendapatan dan keinginan untuk mengonsumsi barang dan jasa sehingga diperoleh kepuasan maksimal. Perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (berupa uang) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan dari suatu atau beberapa produk.
Terdapat dua macam pendekatan untuk melakukan analisis terhadap perilaku konsumen dalam menikmati barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhannya. Dua pendekatan tersebut adalah pendekatan kardinal dan ordinal. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pendekatan ordinal terhadap perilaku konsumen. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
Pengertian dan Contoh Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach)
Pendekatan ordinal pertama kali diperkenalkan oleh Francis Edgeworth dan Vilfredo Pareto. Asumsi yang dipergunakan dalam pendekatan ini antara lain sebagai berikut.
■ konsumen bertindak rasional (ingin memaksimumkan kepuasannya).
■ konsumen memiliki pola pilihan (preferensi) terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya (pilihan) nilai guna.
■ konsumen memiliki sejumlah uang tertentu.
■ konsumen konsisten dengan pilihannya. Jika ia memilih A dibanding B, memilih B dibanding C, maka ia akan memilih A dibanding C.
Pendekatan ordinal menganggap bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang di peroleh dari mengonsumsi sejumlah barang atau jasa. Selanjutnya konsumsi dipandang sebagai upaya optimalisasi dalam konsumsinya.
Pendekatan ordinal dapat dianalisis dengan menggunakan kurva indiferen (indifference curve) dan garis anggaran (budget line).
1. Kurva Indiferen
Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi yang memberikan tingkat utilitas yang sama.
Infonomi!
|
Kurva indiferen digagas pertama kali oleh ekonom kelahiran Irlandia, Francis Edgeworth (1845-1926) dan ekonom kelahiran Italia, Vilfredo Pareto (1848-1923). Mereka berdua menyatakan bahwa pendekatan ordinal seharusnya membentuk basis analisis ekonomi ketimbang pendekatan kardinal. Edgeworth dan juga Pareto mengembangkan perangkat analisis yang sekarang disebut kurva indeferen (indifference curve).
|
Seorang konsumen membeli sejumlah barang, misalnya, makanan dan pakaian dan berusaha mengombinasikan dua kebutuhan yang menghasilkan utilitas yang sama, digambarkan dalam tabel di bawah ini, yaitu sebagai berikut.
Tabel Kombinasi Kebutuhan Makanan dan Pakaian
Situasi
|
Makanan
|
Pakaian
|
A
|
4
|
2
|
B
|
3
|
4
|
Apabila konsumen menyatakan bahwa:
a) A > B, berarti makan 4 kali sehari dengan membeli pakaian 2 kali setahun lebih berdaya guna dan memuaskan konsumen daripada makan 3 kali sehari dan membeli pakaian 4 kali setahun.
b) A < B, berarti makan 3 kali sehari dengan membeli pakaian 4 kali setahun lebih berdaya guna dan memuaskan konsumen daripada makan 4 kali sehari dengan membeli pakaian 2 kali setahun.
c) A = B, berarti makan 4 kali sehari dengan membeli pakaian 2 kali setahun dan makan 3 kali sehari dengan membeli pakaian 4 kali setahun memberikan utilitas yang sama kepada konsumen.
Contoh situasi tersebut dapat digambarkan dalam kurva indiferen sebagaimana ditunjukkan dalam kurva berikut ini.
Kurva Indiferen Kombinasi Makanan dan Pakaian
Dari Kurva di atas, terlihat bahwa dengan memperoleh lebih banyak barang yang satu akan menyebabkan kehilangan sebagian barang yang lain. Kombinasi makanan dan pakaian yang memberikan utilitas sama digambarkan sebagai kurva indiferen.
Ciri-ciri kurva indiferen adalah sebagai berikut.
a) Turun dari kiri atas ke kanan bawah, hal ini berakibat pada terjadinya keadaan yang saling meniadakan (trade-off), yaitu jika konsumen ingin menambah konsumsi atas satu barang, ia harus mengurangi konsumsi atas barang lainnya.
b) Cembung ke arah titik asal (angka 0), yang menunjukkan jika konsumen menambah konsumsi satu unit barang, jumlah barang lain yang dikorbankan semakin kecil. Dalam analisis ilmu ekonomi hal ini sering disebut sebagai tingkat substitusi marginal (marginal rate of substitution atau MRS), yaitu tingkat ketika barang X bisa disubstitusikan dengan barang Y dengan tingkat utilitas yang tetap.
MRSxy
|
=
|
dx
|
=
|
Muy
|
dy
|
MUx
|
c) Kurva indiferen tidak saling berpotongan.
d) Jika kombinasi barang yang dikonsumsi memiliki kualitas yang semakin banyak, maka akan memberikan utilitas yang semakin tinggi yang ditunjukkan oleh kurva indiferen yang semakin menjauhi titik 0.
Contoh Soal:
Kurva indiferen
1. menurun dari kiri ke kanan bawah
2. cembung ke arah titik origin
3. menunjukkan tingkat kepuasan sama bagi seorang konsumen
4. tidak akan saling berpotongan
Yang menunjukkan ciri kurva indiferen adalah ....
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
d. 2 dan 4
c. 2 dan 3
e. 1 dan 4
Penyelesaian:
ciri-ciri kurva indiferen
1. berbentuk cembung terhadap sumbu ordinat
2. gradien negatif
3. tidak saling berpotongan
4. semakin jauh kurva tersebut menggambarkan utilitas yang semakin tinggi.
Maka jawabannya adalah E.
2. Garis Anggaran (Budget Line)
Adanya keterbatasan pada pendapatan akan membatasi pengeluaran konsumen untuk mengonsumsi sejumlah barang. Hal ini digambarkan dalam garis anggaran (budget line), yaitu garis yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda oleh konsumen dengan pendapatan yang sama.
Persamaan garis anggaran adalah: I = Px.X + Py.Y Misalnya seorang konsumen mengonsumsi barang X dan Y, harga barang X (Px) dan harga barang Y (Py) adalah Rp1.000,00 dan pendapatan konsumen (I) pada saat itu adalah Rp10.000,00 dan semuanya dibelanjakan untuk barang X dan Y.
Garis Anggaran Barang X dan Barang Y
Jika konsumen membelanjakan semua pendapatannya untuk barang Y, dia dapat membeli sebanyak 10 unit barang Y (10.000/1000 = 10), hal tersebut ditunjukkan oleh titik A. Sebaliknya jika konsumen membelanjakan semua pendapatannya untuk barang X, dia dapat membeli sebanyak 10 unit barang X (10.000/1000 = 10), ditunjukkan oleh titik B.
Menghubungkan titik A dan B dengan suatu garis lurus dapat diperoleh garis anggaran AB yang memperlihatkan kombinasi yang berbeda dari dua jenis barang yang dapat dibeli konsumen dengan tingkat pendapatan yang terbatas.
Selanjutnya untuk mengetahui pada saat kapan konsumen optimalisasi dalam mengonsumsi secara optimal, yaitu pada saat kurva indiferen (IC2) bersinggungan dengan garis anggaran (AB), terjadi di titik (E).
Adapun kurva indiferen (IC1) dan kurva indiferen (IC3) merupakan kurva yang tidak diharapkan oleh konsumen, karena kurva-kurva tersebut tidak menunjukkan keseimbangan barang dan jasa yang dikonsumsi.
Kesimpulan
■ Menurut pendekatan ordinal, utilitas suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang atau jasa.
■ Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi yang memberikan tingkat utilitas yang sama.
■ Garis anggaran (budget line), yaitu garis yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang sama.
Bermanfaat
ReplyDelete