Pengertian dan Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro, serta Hubungannya dengan Cabang Ilmu Lain
A. Ilmu Ekonomi
Sebelum mengenal ilmu ekonomi, manusia telah memahami cara –cara berperilaku ekonomi dan bagaimana mengatur kehidupan ekonomi sehari –hari. Cara –cara tersebut bukanlah hasil proses pemikiran ilmiah seperti layaknya suatu cabang ilmu pengetahuan, melainkan hanya seperangkat cara –cara yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan praktis. Tidak seorang pun tahu siapa penemunya.
Perkembangan ekonomi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan bermula pada tahun 1776, yaitu setelah terbitnya buku karya Adam Smith yang berjudul An Inquiryinto the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Dalam buku tersebut, Adam Smith menjelaskan masalah pokok dalam ilmu ekonomi modern yaitu bagaimana meningkatkan kemakmuran suatu negara dan bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan.
Beberapa pandangan dalam buku tersebut masih dapat digunakan dalam pemikiran ilmu ekonomi masa kini. Dengan demikian, Adam Smith dikenal sebagai ”Bapak” ilmu ekonomi sekaligus pendiri aliran pemikiran ekonomi yang disebut aliran klasik.
Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan ilmu ekonomi tersebut? Ilmu ekonomi adalah cabang ilmu social yang menaruh perhatian pada masalah bagaimana memuaskan kebutuhan manusia yang beraneka ragam.
Paul Samuelson, peraih penghargaan nobel di bidang ekonomi tahun 1970, mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi mengenai bagaimana seharusnya manusia atau masyarakat menentukan pilihannya, baik dengan atau tanpa menggunakan uang dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya dan yang mempunyai alternatif penggunaan untuk menghasilkan barang serta kemudian mendistribusikannya, baik untuk keperluan masa sekarang maupun masa depan kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang menganalisis ongkos dan manfaat (cost and benefit analysis) dari alokasi sumber daya. Sumber daya atau sering disebut dengan faktor produksi merupakan peralatan yang tersedia yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda yang memenuhi kebutuhan manusia.
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan. Jadi, ekonomi berarti peraturan rumah tangga atau mengatur rumah tangga.
Sejalan dengan perkembangan zaman, ekonomi berkembang menjadi suatu ilmu seperti halnya ilmu fisika, ilmu kimia, dan ilmu matematika. Ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari usaha –usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya, baik secara individu maupun kelompok dalam rangka mencapai kemakmuran.
Karena ruang lingkup ilmu ekonomi sangat luas maka ilmu ekonomi terbagi atas beberapa cabang, sebagai berikut.
1. Ekonomi Teori (Economic Theory)
Ekonomi teori adalah ilmu ekonomi yang bertugas menerangkan hubungan peristiwa –peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan –hubungan tersebut dalam suatu hukum ekonomi atau teori ekonomi. Ekonomi teori terbagi menjadi dua, yakni ekonomi makro dan ekonomi mikro, yang akan dibahas lebih lanjut di bab ini.
2. Ekonomi Terapan (Applied Economic)
Ekonomi terapan, yaitu ilmu ekonomi yang memakai ekonomi teori untuk membuat dan merumuskan kebijakan –kebijakan dalam rangka mengatasi masalah ekonomi.
Dengan demikian, ekonomi terapan bersifat mempraktikkan atau menerapkan ekonomi teori untuk digunakan dalam pemecahan masalah ekonomi. Karena bersifat penerapan maka timbullah cabang –cabang ekonomi terapan, seperti: ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi moneter, ekonomi internasional, dan lain –lain.
3. Ekonomi Deskriptif (Descriptive Economic)
Ekonomi deskriptif, yaitu ilmu ekonomi yang menggambarkan keadaan perekonomian yang sebenarnya terjadi di masyarakat, misalnya menggambarkan keadaan perekonomian petani bawang merah di Brebes Jawa Tengah atau menggambarkan keadaan perekonomian pengrajin patung Asmat di Irian Jaya.
4. Ekonometrika (Econometrics)
Ekonometrika, yaitu ilmu ekonomi yang menjelaskan gejala –gejala ekonomi yang terjadi dengan menggunakan metode matematis dan statistik. Untuk menjelaskan sifat –sifat hubungan antara gejala –gejala ekonomi, para ahli ekonomi menggunakan metode matematis dan statistik.
Misalnya, berdasarkan data yang tersedia seperti jumlah pendapatan nasional, jumlah aliran, dan data –data yang diperlukan, dapat dibuat ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa mendatang atau ramalan tentang akibat –akibat kebijakan ekonomi yang akan atau sedang dijalankan.
Dari uraian di atas diketahui bahwa ekonomi makro dan ekonomi mikro merupakan bagian dari ekonomi teori. Lalu apa pengertian dari ekonomi makro dan ekonomi mikro?
B. Ekonomi Mikro
1. Pengertian Ekonomi Mikro
Kata mikro berasal dari bahasa Latin ”mikros” yang berarti kecil. Namun, bukan berarti ekonomi mikro adalah kecil dan dianggap tidak penting. Ekonomi mikro merupakan penjelasan dari variabel ekonomi yang lebih kecil seperti konsumsi, investasi, dan tabungan. Ekonomi mikro sering disebut sebagai teori harga (price theory).
Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya.
Ekonomi mikro mempelajari kegiatan –kegiatan ekonomi dari unit –unit ekonomi individual, yaitu individu sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor produksi, dan individu sebagai produsen.
Aktivitas unit –unit ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro di antaranya sebagai berikut.
a. Mempelajari bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber –sumber ekonomi dan sebagai produsen.
b. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen sampai pada konsumen.
c. Mempelajari bagaimana harga –harga barang dan jasa itu dapat terbentuk.
d. Mempelajari bagaimana produsen dalam menentukan tingkat produksi agar tercapai keuntungan yang maksimum.
e. Mempelajari bagaimana konsumen atau rumah tangga mengalokasikan pendapatannya yang sangat terbatas untuk barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga tercapai kepuasan maksimum.
Dalam teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan pengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas.
Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.
Adapun tiga masalah pokok ekonomi modern, yaitu sebagai berikut :
a. Menentukan Jenis Barang yang Perlu Diproduksi
Pertanyaan pertama yaitu apakah jenis –jenis barang dan jasa yang diproduksi merupakan persoalan yang akan menentukan kegiatan –kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian dengan perkataan lain, pilihan –pilihan para konsumen merupakan faktor penting dalam menentukan jenis –jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan.
Analisis mengenai interaksi di antara produsen dan konsumen (penjual dan pembeli) dijelaskan dalam teori permintaan dan penawaran. Dan teori perilaku konsumen menerangkan dengan lebih terinci sikap para pembeli dalam memilih barang dan jasa yang akan dibelinya.
b. Menentukan Cara Memproduksi yang Paling Efisien
Untuk mewujudkan barang dan jasa diperlukan faktor –faktor produksi yang sering disebut sumber –sumber daya atau resources. Faktor –faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk memperolehnya. Oleh karena itu, para pengusaha harus membuat pilihan agar dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan faktor –faktor produksi.
c. Untuk Siapa Barang akan Diproduksi
Setelah mengetahui jenis –jenis faktor produksi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan memproduksi, produsen akan pergi ke pasar faktor untuk mendapatkan faktor –faktor produksi yang diperlukannya.
Sifat interaksi diantara para pengusaha (pembeli faktor produksi) dan rumah tangga (pemilik faktor produksi) dalam pasar faktor diterangkan dalam teori distribusi. Teori ini menerangkan beberapa hal berikut ini.
1) Sifat umum dari interaksi di antara pengguna dan penjual faktor produksimdi pasar faktor.
2) Caranya berbagai pendapatan faktor produksi (upah, sewa, bunga, dan keuntungan) ditentukan di pasar.
Sebagai akibat dari penggunaan faktor –faktor produksi dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, akan tercipta aliran pendapatan pada faktor –faktor produksi yang digunakan. Aliran ini akan menentukan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
Secara ringkas ruang lingkup yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro meliputi hal –hal berikut ini.
a. Permintaan, penawaran, dan keseimbangan harga pasar.
b . Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
c. Teori perilaku konsumen.
d. Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen, dan laba.
e. Pasar persaingan sempurna.
f. Pasar monopoli.
g. Pasar oligopoli.
h. Pasar persaingan monopolistik.
i. Permintaan akan input.
j. Mekanisme harga dan distribusi pendapatan.
2. Aspek –Aspek yang Dipelajari Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro menerangkan beberapa aspek tentang perilaku pelaku ekonomi individual dan bagaimana mereka berinteraksi. Aspek –aspek tersebut antara lain:
1) Interaksi di Pasar Barang
Aspek pertama yang diterangkan oleh ekonomi mikro adalah mengenai mekanisme interaksi di pasar barang, misalnya pasaran kopi atau pasaran karet. Pasar merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran suatu barang. Melalui interaksi antara penjual dan pembeli, pasar akan menentukan harga keseimbangan.
Suatu perekonomian tidak mungkin hanya terdiri atas satu pasar barang tertentu saja seperti yang dicontohkan. Beberapa contoh lainnya adalah pasar kain, pasar mobil, dan pasar barang –barang industri. Ekonomi mikro tidak menjelaskan operasi keseluruhan pasar –pasar tersebut sebab pada hakikatnya corak interaksi di antara penjual dan pembeli di dalam setiap pasar tersebut adalah sama.
2) Tingkah Laku Penjual (Produsen) dan Pembeli (Konsumen)
Aspek berikutnya yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual dalam pasar. Untuk menganalisis perilaku penjual dan pembeli ini, teori ekonomi mikro menggunakan beberapa asumsi (pemisalan).
Pemisalan pertama adalah para penjual dan pembeli menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional. Kedua, para pembeli berusaha memaksimalkan kepuasan dan ketiga, para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperoleh.
Berdasarkan pemisalan –pemisalan tersebut, ekonomi mikro dapat menunjukkan:
a) Bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (uang) untuk membeli berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkannya.
b) Bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
3) Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Aspek penting lain yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah interaksi penjual dan pembeli di pasar faktor produksi. Seperti Anda ketahui, peran rumah tangga konsumen dalam perekonomian adalah sebagai pemilik faktor –faktor produksi yang berupa tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan.
Mereka menawarkan faktor –faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan yang seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, produsen membutuhkan faktor –faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pembeli faktor –faktor produksi.
3. Peranan Ekonomi Mikro
Pada dasarnya, teori –teori ekonomi dapat digunakan sebagai dasar peramalan (prediction). Peramalan yang dimaksud bukan untuk mengetahui apa yang terjadi di masa depan.
Tetapi lebih tepat dikatakan kalau teori ekonomi mikro dapat membuat ramalan yang kondisional. Ramalan kondisional ini diformulasikan sebagai berikut. Apabila hal –hal seperti berikut terjadi, maka akibat –akibat berikut ini pasti terjadi sesudahnya.
Contoh ramalan kondisional ini adalah dalam model keseimbangan pasar. Dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan negatif dan kurva penawaran memiliki kemiringan positif, maka adanya kenaikan harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan kelebihan barang di pasar.
Jadi, hasil ramalan yang diperoleh harus didasarkan pada asumsi –asumsi (anggapan dasar) tertentu, misalnya asumsi ceteris paribus. Apabila anggapan –anggapan tersebut diubah, maka hasil peramalannya akan berbeda.
4. Pelaku Ekonomi Mikro
Struktur perekonomian Indonesia terdiri atas berbagai kelompok pelaku ekonomi baik di tingkat mikro maupun di tingkat makro. Ekonomi rakyat atau usaha mikro merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Usaha mikro umumnya bergerak di sektor pertanian, perdagangan, dan industry rumah tangga. Usaha mikro atau usaha kecil memiliki keunggulan dalam hal memanfaatkan sumber daya alam di daerah setempat dan bersifat padat karya sehingga bisa membantu mengurangi pengangguran. Selain itu, usaha kecil dapat menjadi media untuk memeratakan pembangunan.
C. Ekonomi Makro
1. Pengertian Ekonomi Makro
Ekonomi makro adalah bidang ilmu yang mempelajari keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat –sifat umum harga barang.
Makro berarti besar. Dari arti kata makro tersebut sudah dapat diduga bahwa teori makro ekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikro ekonomi.
Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target -target kebijaksanaan, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja, dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
2. Aspek –Aspek yang Dipelajari Ekonomi Makro
Fokus pembahasan ekonomi makro adalah bagaimana perilaku para pelaku ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).
1) Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian
Aspek pertama yang dibahas dalam ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara, yaitu analisis mengenai sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa.
Dalam hal ini, Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian. Komponen –komponen pengeluaran agregat tersebut berasal dari pengeluaran rumah tangga (konsumsi rumah tangga konsumen), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi serta selisih antara ekspor dan impor.
Analisis dalam ekonomi makro akan memerhatikan pengaruh perubahan harga –harga dan perubahan penawaran terhadap pengeluaran agregat.
2) Langkah –Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Inflasi dan Pengangguran
Setiap masyarakat mengharapkan penggunaan penuh dari semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Kondisi ini disebut full employment atau kesempatan kerja penuh. Dalam kondisi full employment hampir tidak ada pengangguran atau modal yang tidak digunakan.
Namun, kondisi kesempatan kerja penuh ini sulit dicapai. Adakalanya permintaan agregat lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan ini menimbulkan pengangguran.
Adakalanya pula, permintaan agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Keadaan ini menimbulkan masalah kenaikan harga atau inflasi. Inflasi dan pengangguran mempunyai dampak negatif terhadap perekonomian.
3. Asal Usul Teori Makro ekonomi
Pada akhir tahun 1920-an dan permulaan tahun 1930-an terjadi kemunduran kegiatan perekonomian yang sangat serius di berbagai negara di dunia dan terutama di negara –negara industri seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Peristiwa itu dimulai dari kemrosotan ekonomi di Amerika Serikat. Sebagai akibat dari peristiwa ini maka pengangguran yang sangat tinggi berlaku dan industri –Industri beroperasi jauh di bawah kapasitas normal.
Sumber dari kemunduran ekonomi ini adalah kekurangan permintaan dalam masyarakat Peristiwa kemunduran ekonomi itu telah mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yaituJohn Maynard Keynes untuk mengevaluasi pandangan –pandangan ahli ekonomi klasik (ahli –ahli ekonomi yang hidup di antara zaman Adam Smith dan zamannya Keynes).
Berdasarkan evaluasinya Keynes pada tahun 1936 menerbitkan suatu buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money. Buku ini merupakan landasan dari teori makro ekonomi yang terdapat pada masa ini.
Buku ini antara lain mengkritik pandangan ahli ekonomi klasik yang berkeyakinan bahwa perekonomian cenderung untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh (yaitu tenaga kerja yang tersedia sepenuhnya digunakan).
4. Pandangan Utama Teori Keynes
Secara garis besar, pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat dibedakan pada dua aspek berikut ini.
1) Mengemukakan beberapa kritik atas pandangan ahli –ahli ekonomi klasik mengenai faktor –faktor yang menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian.
Kritik –kritik tersebut menunjukkan kelemahan –kelemahan dari pandangan yang menjadi landasan pada keyakinan ahli –ahli ekonomi klasik bahwa penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang kuat selalu dicapai.
2) Menerangkan pula faktor utama yang akan menentukan prestasi kegiatan ekonomi suatu negara. Keynes berpendapat, pengeluaran agregat yaitu perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara.
Selanjutnya, Keynes berpendapat bahwa dalam sistem pasar bebas penggunaan tenaga kerja penuh tidak selalu tercipta dan diperlukan usaha dan kebijakan pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Analisis makroekonomi berusaha memberi jawaban pada pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan, yaitu:
1) faktor –faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian?
2) mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu kuat?
3) mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil?
4) mengapa pengangguran dan kenaikan harga –harga selalu berlaku?
Selain menerangkan faktor –faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi negara dan keadaan –keadaan yang menciptakan berbagai masalah, makro ekonomi juga menjelaskan pula langkah –langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk masalah –masalah tersebut.
5. Interaksi dengan Perekonomian Dunia
Dewasa ini tidak ada satu negara pun yang dapat berdiri sendiri dalam upaya lebih menyejahterakan rakyatnya. Karena itulah kerja sama ekonomi internasional, terutama perdagangan antarnegara harus dilakukan.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kerjasama tersebut makin menguntungkan atau merugikan? Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerja sama internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.
D.Perbedaan Analisis Ekonomi Mikro danEkonomi Makro
Dari pengertian yang telah dibahas di atas, kita dapat membedakan sudut pandang ekonomi mikro dan ekonomi makro dalam melihat permasalahan ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat dari pebedaan –perbedaan analisis ekonomi mikro dan ekonomi makro yang akan diuraikan di bawah ini.
1. Analisis Ekonomi Mikro
Analisis ekonomi mikro terdiri dari teori harga, teori produksi, dan teori distribusi. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Teori harga, antara lain membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor –faktor yang memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk –bentuk pasar dan sebagainya.
b. Teori produksi, antara lain menganalisa masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor –faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
c. Teori distribusi membahas faktor –faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
Teori ekonomi mikro mula –mula dikembangkan oleh ahli –ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti Adam Smith, David Ricardo, yang selanjutnya dikembangkan oleh Marshall dan Pigou.
Untuk menyusun teorinya, ahli –ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan -anggapan dasar tertentu, antara lain:
a. Setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis rasional, yaitu para konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal dari setiap barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan produsen selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal;
b. Setiap subjek ekonomi mempunyai informasi yang lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar;
c. Tingkat mobilitas tinggi sehingga para ahli ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan –perubahan yang terjadi di pasar.
Berdasarkan anggapan –anggapan di atas para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan kesempatan kerja penuh akan tercapai (full emplo ment).
Ekonomi mikro menganalisa kegiatan –kegiatan dan permasalahan ekonomi dari unit –unit ekonomi individual. Ekonomi makro menganalisisnya dari pendekatan sebaliknya. Artinya, yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah variable –variabel total, seperti pendapatan nasional, konsumsi, tabungan masyarakat, dan investasi total.
2. Analisis Ekonomi Makro
Ekonomi makro menganalisis keadaan keseluruhan dari kegiatan perekonomian. Ekonomi makro tidak membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang produsen, seorang konsumen atau seorang pemilik faktor produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga –lembaga keuangan, dan negara lain serta bagaimana pengaruh tidakan –tindakan tersebut terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Kelahiran teori ekonomi makro ditandai dengan terbitnya buku yang berjudul The General Theor of Emplo ment, Interest and Mone pada tahun 1973 yang ditulis oleh J. M. Keynes ahli ekonomi Universitas Cambridge, Inggris.
Dan juga buku itu dipandang sebagai tonggak yang sangat penting dalam sejarah pemikiran ekonomi barat.
Buku itu menyajikan teori yang menunjukkan bahwa pengangguran dapat terjadi dan bahkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Akhirnya, banyak ahli ekonomi yang menerima pendapat Keynes, dan kelompok ini disebut Keynesian Economist yang sampai sekarang diterima sebagai teori yang benar dan dipraktikkan di banyak negara.
3. Permasalahan Ekonomi Makro
Ekonomi makro, yang merupakan salah satu cabang ilmu, ekonomi dapat membantu memecahkan permasalahan kebijakan ekonomi secara makro. Permasalahan kebijakan ekonomi makro mencakup masalah –masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara umum.
Tugas pengendalian ekonomi makro adalah mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dari keadaan –keadaan yang dapat mengganggu keseimbangan umum tersebut.
Ada tiga masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Masalah inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan kenaikan harga –harga secara umum dan terus –menerus. Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
b. Masalah pengangguran
Pengangguran terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full emplo ment) atau tidak.
Secara teoretis perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan. Di negara kita upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk.
Program keluarga berencana merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.
c. Masalah ketimpangan dalam neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, dan biasanya satu tahun.
Transaksi –transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang –barang dan jasa, dalam bentuk ekspor atau impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada tau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi –transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang –orang yang tinggal di luar negeri.
Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.