Permintaan Uang : Pengertian, Faktor yang Memengaruhi, Jenis/ Macam, Kurva, dan Pergeseran Kurva
Uang memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Tanpa uang, kegiatan perdagangan tidak akan lancar. Tanpa uang kegiatan perdagangan menjadi sangat terbatas serta spesialisasi tidak dapat berkembang.
Saat ini semua negara di dunia menggunakan perekonomian uang. Semakin modern suatu negara, semakin penting peranan uang dalam mendorong kegiatan perdagangannya.
1. Pengertian Permintaan uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk ketiga tujuan meminta uang, yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga –jaga, dan tujuan spekulasi.
Permintaan uang dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan secara ke seluruhan. Dengan kata lain, permintaan uang adalah total permintaan uang dari seluruh rumah tangga dan perusahaan dalam sebuah per ekonomian.
Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat pendapatan. Jika tingkat pendapatan meningkat, permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya.
Konsep permintaan uang pada dasarnya memiliki arti sebagai suatu keinginan masyarakat untuk mewujudkan bagian tertentu dari pendapatannya dalam bentuk uang kas.
Menurut Sadono Sukirno dalam bukunya yang berjudul “Makro Ekonomi”, yang dimaksud dengan permintaan uang adalah jumlah uang yang diperlukan masyarakat dalam suatu waktu tertentu.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga –jaga mempunyai sifat yang berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga –jaga ditentukan oleh pendapatan nasional.
Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak uang yang diperlukan untuk tujuan transaksi dan berjaga –jaga.Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk spekulasi rendah karena uang telah digunakan untuk membeli surat –surat barharga.
Sebaliknya, jika tingkat bunga rendah, permintaan uang untuk spekulasi tinggi karena masyarakat tidak bersedia melakukan pembelian surat –surat berharga dan akan memegang uang.
Permintaan uang datang dari empat pihak, yaitu:
1) Pihak perseorangan/konsumen,
2) Pihak pengusaha/produsen,
3) Pihak investor/penanam modal,
4) Pihak pemerintah (dapat bertindak sebagai produsen, konsumen, dan pengatur).
2. Faktor –Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang
a. Ekspektasi atau Perkiraan (Ramalan)
Apabila masyarakat meramalkan keadaan ekonomi menjadi lebih baik maka permintaan terhadap uang akan meningkat, sebab masyarakat akan lebih terdorong untuk melakukan transaksi lebih banyak atau melakukan spekulasi lebih banyak.
b. Dorongan Melakukan Transaksi (Transaction Motive)
Agar bisa melakukan transaksi untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari –hari, masyarakat memerlukan uang. Semakin tinggi pendapatan, umumnya akan semakin tinggi pula jumlah uang yang harus disiapkan untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, permintaan terhadap uang juga akan semakin tinggi.
c. Tingkat Harga
Apabila harga –harga barang dan jasa semakin tinggi, semakin tinggi pula permintaan masyarakat terhadap uang, karena masyarakat membutuhkan uang lebih banyak untuk membayar harga –harga yang semakin mahal Sebaliknya, jika harga –harga barang dan jasa turun maka permintaan masyarakat terhadap uang pun ikut menurun.
d. Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa
Agar bisa melakukan pembelian atas peningkatan produksi barang dan jasa, masyarakat membutuhkan uang lebih banyak sehingga permintaan akan uang pun meningkat.
e. Dorongan Spekulasi (Speculation Motive)
Masyarakat yang berpendapatan tinggi biasanya mampu melakukan transaksi yang bersifat spekulatif untuk mencari keuntungan, misalnya melakukan jual –beli valuta asing dan saham. Hal ini mendorong tingginya permintaan mereka terhadap uang. Sebaliknya, masyarakat yang berpendapatan rendah tidak bisa melakukan transaksi spekulatif sehingga permintaan mereka terhadap uang juga rendah.
Dorongan melakukan transaksi, berjaga –jaga, dan dorongan spekulasi, ketiganya merupakan pendapat yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes yang disebut dengan Teori Liquiditas.
f. Tingkat Suku Bunga
Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin kecil permintaan terhadap uang. Mengapa demikian? Karena, dengan semakin tingginya tingkat suku bunga, masyarakat akan lebih suka menabung uangnya di bank daripada menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain.
g. Dorongan Berjaga –jaga (Precautionary Motive)
Untuk menghadapi berbagai kejadian yang tidak terduga, seperti sakit dan kecelakaan, masyarakat perlu memegang uang untuk berjaga –jaga. Pada umumnya semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pula jumlah uang yang diperlukan untuk berjaga –jaga. Dengan demikian, akan semakin tinggi pula permintaan terhadap uang.
h. Selera Masyarakat
Selera masyarakat akan memengaruhi permintaan uang. Misalnya, peningkatan selera masyarakat terhadap barang –barang impor yang mahal akan meningkatkan permintaan terhadap uang kas untuk tujuan transaksi.
i. Sistem/Cara Pembayaran yang Berlaku
Cara pembayaran ini berhubungan erat dengan sistem atau proses produksi barang. Apabila proses produksi mulai dari bahan mentah sampai barang jadi dan distribusinya dilakukan oleh beberapa perusahaan berbeda dengan pembayaran kontan maka permintaan uang kas semakin besar.
j. Pendapatan Nasional Riil
Pada saat pendapatan nasional meningkat, jumlah barang dan jasa yang terserap atau terjual dalam perekonomian akan meningkat. Kenaikan nilai transaksi riil akan memperbesar permintaan uang (dengan asumsi tingkat harga tetap).
3. Jenis –Jenis Permintaan Uang
Menurut J.M. Keynes, permintaan uang oleh masyarakat dikategorikan menjadi :
a. Keinginan untuk Bertransaksi (Transaction Motive)
Apakah yang menentukan besar kecilnya permintaan uang untuk tujuan transaksi tersebut? Coba pikirkan, ketika pendapatan keluarga Anda meningkat, keluarga Anda tentu mampu membeli barang dan jasa lebih banyak.
Jadi, permintaan uang kas untuk tujuan transaksi tergantung dari besar kecilnya pendapatan. Makin tinggi tingkat pendapatan seseorang, makin besar keinginan menyimpan uang kas untuk kebutuhan transaksi.
Jumlah uang yang dipakai untuk transaksi –transaksi ini sering disebut uang aktif. Karena uang itu dipakai untuk dibelanjakan dan dengan demikian selalu ”berputar” dan menggerakkan proses produksi, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menciptakan kesempatan kerja.
b. Keinginan untuk Berspekulasi (Speculative Motive)
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut motif spekulasi. Motif spekulatif diwujudkan dalam pembelian surat –surat berharga, seperti saham dan obligasi (surat utang). Motif ini dipengaruhi oleh tingkat bunga.
Pendapatan dari memegang obligasi adalah pendapatan bunga dan dari selisih harga penjualan obligasi. Pada tingkat bunga yang terlalu tinggi, permintaan uang kas menjadi rendah. Bila tingkat bunga yang berlaku dianggap terlalu rendah, masyarakat menganggap lebih menguntungkan jika memegang uang kas, sehingga keinginan untuk berspekulasi turun.
c. Keinginan untuk Berjaga –jaga (Precautionary Motive)
Dalam kenyataan, tidak semua uang akan digunakan untuk tujuan transaksi. Tentu ada sebagian uang yang ditahan dalam bentuk uang kas dengan tujuan tidak untuk dibelikan barang pada saat itu, tetapi untuk berjaga –jaga.
Kondisi masa depan yang tidak terduga mendorong orang untuk menyimpan uang kas berdasarkan motif berjaga –jaga. Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan seseorang.
Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka kemampuan menyimpan uang kas untuk berjaga –jaga semakin tinggi. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga –jaga. Secara keseluruhan, semakin tinggi pendapatan, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga –jaga juga semakin tinggi.
4. Kurva Permintaan Uang
Pada pembahasan sebelumnya, permintaan uang diartikan sebagai jumlah uang yang diperlukan masyarakat dalam suatu waktu tertentu. Menurut John Maynard Keynes seorang ahli ekonomi Inggris, ada tiga motif yang mendorong manusia lebih menyukai menyimpan uang dalam bentuk tunai, yaitu motif (transaksi) (transaction motive), motif berjaga –jag (pre-cautionary motive), dan motif berspekulasi (speculative motive), yang disebut liquidity preference.
Menurut Keynes, kurva permintaan uang dapat digambarkan untuk setiap motifnya.
a. Kurva Permintaan Uang Menurut Motif Transaksi
Banyak sedikitnya permintaan uang untuk transaksi ditentukan oleh pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak uang yang diperlukan untuk transaksi. Hal ini dapat digambarkan dalam kurva berikut.
Pada saat pendapatan sebesar Y0, permintaan uang untuk transaksi sebanyak M0. Dan pada saat pendapatan naik menjadi Y1, permintaan uang untuk transaksi sebanyak M1.
b. Kurva Permintaan Uang Menurut Motif Berjaga –jaga
Banyak sedikitnya permintaan uang untuk berjaga –jaga juga ditentukan oleh pendapatan. Semakin tinggi pendapatan, semakin banyak uang yang diperlukan untuk berjaga –jaga. Hal ini digambarkan dalam kurva berikut.
Dari Gambar di atas tampak bahwa saat pendapatan sebesar Y0, permintaan uang untuk berjaga –jaga sebanyak M0. Ketika pendapatan naik menjadi Y1, permintaan uang untuk berjaga –jaga juga naik sebanyak M1.
c. Kurva Permintaan Uang Menurut Motif Spekulasi
Banyak sedikitnya permintaan uang yang digunakan untuk spekulasi ditentukan oleh suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin sedikit permintaan uang yang digunakan untuk spekulasi.
Mengapa demikian? Karena suku bunga yang tinggi menyebabkan orang lebih tertarik menabung di bank dibandingkan berspekulasi. Dan sebaliknya, semakin rendah suku bunga, semakin banyak permintaan uang yang digunakan untuk spekulasi. Hal ini dapat digambarkan dengan kurva berikut.
Pada saat suku bunga sebesar r0, permintaan uang untuk berspekulasi sebanyak M0. Dan ketika suku bunga bertambah atau meningkat menjadi r1, permintaan uang untuk spekulasi turun menjadi M1.
5. Pergeseran Kurva Permintaan Uang
Kurva permintaan uang dapat bergeser ke kanan atau ke kiri, jika dipengaruhi oleh faktor lain selain suku bunga. Faktor lain tersebut adalah pendapatan nasional. Perhatikan kurva diatas. Jika pendapatan nasional meningkat, maka kurva permintaan uang bergeser ke kanan (MD1 ke MD2). Namun, jika pendapatan nasional turun maka kurva permintaan uang akan bergeser ke kiri (MD1 ke MD3).