Pengertian, Konsep, perubahan, cara menghitung dalam Harga Pasar/ Harga Keseimbangan (Equilibrium) dan Golongan Pembeli + Penjual
https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2020/09/pengertian-konsep-perubahan-cara-menghitung-dalam-harga-pasar-atau-harga-keseimbangan.html
Advertisement
Baca Juga:
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang.Dengan adanya harga, orang menjadi mudah dalam melakukan tukar –menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang.
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi.
Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang berbunyi “Bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag permintaan, maka harga akan turun.”
2. Konsep Harga Keseimbangan
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitas barang yang bagus, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak. Kecenderungan berlawanan ini tidak akan menghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan harga.
Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembelidan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakannharga pasar, dalam ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.
Harga keseimbangan atau harga pasar adalah suatu harga yang menggambarkan keseimbangan antara jumlah barang yang diminta dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Pada tingkat harga tertentu, jumlah barang yang diminta maupun jumlah barang yang ditawarkan sebanding. Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
3.Terbentuknya Harga dan Jumlah Keseimbangan
Proses terbentuknya harga keseimbangan/harga pasar sebenarnya merupakan proses tarik –menarik antara kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Proses tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran ini dalam kehidupan sehari –hari sering disebut dengan mekanisme pasar.
Adam Smith menyebut yang mengatur proses terjadinya harga adalah Invisible Hand (tangan tidak kelihatan), yang tidak lain adalah mekanisme pasar.
Perlu juga diketahui bahwa keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan menghasilkan suatu tingkat harga tertentu yang relatif stabil (Harga Ekuilibrium).
Pada tingkat harga ekuilibrium tersebut, maka kuantitas barang yang diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Sedangkan pada tingkat harga lainnya baik terlalu tinggi atau terlalu rendah akan cenderung mengakibatkan ketidakseimbangan pasar (Disekuilibrium), dan bersifat labil atau mudah berubah –ubah karena tarikan berbagai faktor.
Sebagai contoh, jika kondisi harga yang terjadi (P1) < Harga Ekuilibrium (Pe), akan mengakibatkan kuantitas yang diminta (Qd) > kuantitas yang ditawarkan (Qs).
Pada kondisi ini akan terjadi Excess Demand atau kelebihan permintaan barang (kekurangan Supply/defisit) yang akan mendorong harga ke atas.
Sebaliknya, pada harga yang berlaku (P2) > harga ekuilibrium (Pe) akan mengakibatkan Qd < Qs, kondisi ini akan mengakibatkan terjadinya Excess Supply atau kelebihan jumlah barang yang ditawarkan (Surplus) yang akan menekan harga untuk turun.
Keadaan akan relatif stabil pada saat harga yang berlaku sama dengan harga ekuilibrium, karena jumlah barang yang diminta konsumen (Qd) sama dengan jumlah barang yang ditawarkan produsen (Qs). Perhatikan Grafik berikut:
Keterangan:
E = Titik Ekuilibrium/ Titik keseimbangan
Pe = Price Equilibrium/ Harga Keseimbangan
Qe = Quantity Equilibrium/ Kuantitas Keseimbangan
4. Pasar di Luar Titik Keseimbangan
Pada dasarnya, di pasar pembeli dan penjual selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan. Namun dalam keseimbangan pasar ada tiga keadaan yang terjadi, yaitu:
a. Keadaan kelebihan penawaran (surplus), terjadi apabila jumlah yang ditawarkan di pasar melebihi dari jumlah barang yang diminta.
b. Keadaan kelebihan permintaan (shortage), terjadi apabila jumlah yang diminta para pembeli melebihi dari jumlah yang ditawarkan penjual.
c .Keadaan ekuilibrium, terjadi apabila jumlah yang ditawarkan para penjual sama dengan jumlah yang diinginkan pembeli.
Tiga keadaan ini dapat dijelaskan pada tabel dan kurva berikut ini.
Harga Per Potong (Rp)
|
Permintaan (Potong)
|
Penawaran (Potong)
|
Sifat Interaksi
| |
A
B
|
50.000
40.000
|
1.000
1.500
|
3.000
2.500
|
Keadaan kelebihan penawaran (Surplus)
|
C
|
30.000
|
2.000
|
2.000
|
Keadaan ekuilibrium
|
D
E
|
20.000
10.000
|
2.500
3.000
|
1.500
1.000
|
Keadaan kelebihan permintaan (Shortage)
|
5. Perubahan –Perubahan dalam Ekuilibrium
Permintaan dan penawaran dapat berubah karena ada banyak faktor yang memengaruhi seperti selera konsumen, pendapatan, biaya produksi, dan lain –lain. Hal ini mengakibatkan kurva permintaan dan kurva penawaran mengalami pergeseran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Perubahan permintaan dan penawaran ini dapat memengaruhi keadaan keseimbangan. Ada empat kemungkinan yang menyebabkan perubahan ekuilibrium yaitu:
a. Permintaan bertambah,
b. Permintaan berkurang,
c. Penawaran bertambah, dan
d. Penawaran berkurang.
Contoh :
Perubahan Ekuilibrium (Akibat Pergeseran Kurva Permintaan)
Keterangan:
Ekuilibrium pasar mula –mula terjadi di titik P yaitu pada saat harga barang X sebesar Rp30.000,00 dan kuantitas ekuilibrium sebanyak 2.000.
Namun pada saat terjadi peningkatan dan penurunan permintaan, kuantitas ekuilibrium bergeser dari titik P ke P1 (harga dan kuantitas ekuilibrium naik) dan P ke P2 (harga kuantitas ekuilibrium turun).
Perubahan Ekuilibrium(Akibat Pergeseran Kurva Penawaran)
Keterangan:
Harga dan kuantitas ekuilibrium bergeser karena terjadi pergeseran pada kurva penawaran yaitu pada saat titik P ke P1 (harga dan kuantitas ekuilibrium turun) dan P ke P2 (harga kuantitas ekuilibrium naik).
6. Menghitung Harga Keseimbangan dan Jumlah Keseimbangan
Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mencari atau menghitung besarnya harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan, yaitu dengan menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan matematis.
a. Menggunakan Tabel
Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan, di sini kita harus menyusun tabel yang berisi P (harga), Qd (jumlah yang diminta), dan Qs (jumlah yang ditawarkan).
Melalui tabel tersebut, kita akan bisa melihat pada harga berapa Qd (jumlah yang diminta) sama dengan Qs (jumlah yang ditawarkan). Itulah harga dan jumlah keseimbangan yang kita cari.
Berikut ini sebuah tabel yang sudah disusun Anisa dari data –data yang ada. Tugas kita sekarang menentukan berapa harga dan jumlah keseimbangannya.
Permintaan dan penawaran Cat Air
P (harga dalam rupiah)
|
Qd (jumlah yang diminta) dalam unit
|
Qs (jumlah yang ditawarkan) dalam unit
|
2000
4000
6000
8000
10000
|
80
75
70
60
55
|
30
40
50
60
70
|
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp8.000,- jumlah yangdiminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga sebesar Rp8.000,- dan jumlah keseimbangan terjadi pada saat cat air berjumlah 60 unit.
b. Menggunakan Kurva
Adakalanya kita mendapatkan tabel yang tidak memperlihatkan secara langsung adanya harga dan jumlah keseimbangan, seperti tabel berikut.
Permintaan dan penawaran ketela rambat
P (harga) dalam rupiah
|
Qd (jumlah yang diminta) dalam ton
|
Qs (jumlah yang ditawarkan) dalam ton
|
200
250
300
450
500
|
75
70
65
50
45
|
30
40
50
80
90
|
Oleh karena itu untuk mendapatkan harga dan jumlah keseimbangan, kita harus menggambar kurvanya. Berikut kurva permintaan dan kurva penawaran ketela rambat.
Dari perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran (Gambar diatas) didapat titik keseimbangan (E). Pada titik keseimbangan (60,350) inilah kita mendapatkan harga dan jumlah keseimbangan. Harga keseimbangan yang terjadi adalah Rp350,- dan jumlah keseimbangannya 60 ton.
c. Menggunakan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah keseimbangan apabila data yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi penawaran.
Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut, kita menggunakan rumus syarat keseimbangan berikut:
Qd = Qs atau Pd = Ps
|
Keterangan :
Qd = jumlah yang diminta
Pd = harga yang diminta
Qs = jumlah yang ditawarkan
Ps = harga yang ditawarkan
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 – P dan fungsi penawaran Qs = 4P –50. Tentukanlah berapa harga jumlah dan keseimbangan!
Jawab: Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang pertama).
Qd = Qs
40 – P = 4P – 50
-P – 4P = -50 – 40
-5P = -90
P =
|
-90
|
=
|
18
|
-5
|
Diperoleh P (harga) keseimbangan = 18. Untuk mencari Q (jumlah) keseimbangan kita harus memasukkan P keseimbangan (18) ke salah satu fungsi di atas. Bisa dimasukkan ke fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 18 Ke Q = 40 – P
Q = 40 – 18
Q = 22
Maka didapat Q (jumlah) keseimbangan sebesar 22.
7. Golongan Pembeli dan Penjual
Pada dasarnya antara pembeli maupun penjual terdapat perbedaan harga subjektif dalam memutuskan membeli atau menjual. Harga pasar menjadi pedoman bagi produsen dalam menjual barang produksinya.
Di dalam pasar, terdapat golongan pembeli dan penjual. Adapun pembeli terbagi atas tiga golongan sebagai berikut.
Jika biaya produksinya lebih tinggi daripada harga pasar, produsen tidak dapat menjualnya. Harga pasar akan memisahkan pembeli yang mampu dan pembeli yang tidak mampu.
a. Pembeli marginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli sama dengan harga pasar.
b. Pembeli supermarginal adalah pembeli yang mempunyai daya beli di atas harga pasar.
c. Pembeli supermarginal, yaitu pembeli yang daya belinya di atas harga pasar. Dengan demikian, pembeli supermarginal memperoleh premi konsumen. Premi konsumen yang berupa kelebihan (surplus) daya beli itu dapat digunakan untuk membeli barang dengan jumlah lebih banyak atau untuk membeli barang yang lainnya.
Ditinjau dari kemampuan penentuan harga pasar, golongan penjual dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Penjual supermarginal, yaitu penjual yang mampu menentukan harga jualdi bawah harga pasar. Penjual mampu mendapatkan premi produsen.
2. Penjual marginal (batas), yaitu penjual yang mampu menentukan harga subjektifnya sama dengan harga pasar.
3. Penjual submarginal, yaitu penjual yang mampu menentukan harga subjektifnya di atas harga pasar.
Golongan penjual supermarginal memperoleh premi yang disebut premi produsen. Sedangkan pembeli supermarginal memperoleh premi yang disebut premi konsumen.
Premi produsen adalah keuntungan yang diterima produsen karena harga subjektifnya lebih rendah dari harga pasar (kemampuan menjual dibawah harga pasar), sedangkan premi konsumen adalah keuntungan yang diterima konsumen karena harga subjektifnya lebih tinggi dari harga pasar (kemampuan membeli di atas harga pasar).