Loading...

Pengertian, Cara Menghitung dan Contoh Biaya Peluang Dalam Kehidupan Sehari-hari

Advertisement
Tentunya kalian sudah mengetahui bahwa sumber-sumber daya ekonomi terdiri atas atas sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal. Sumber daya tersebut selain bersifat langka atau terbatas juga mempunyai kegunaan alternatif. Apabila suatu sumber daya digunakan untuk tujuan yang satu, tidak dapat sekaligus digunakan untuk keperluan yang lain.

Tanah yang sudah digunakan untuk membangun rumah tidak dapat digunakan untuk menanam padi atau palawija pada saat yang sama, di tempat yang sama. Demikian pula dengan tenaga kerja. Apabila seorang tenaga kerja pada saat tertentu dikerahkan di bidang pertanian, maka tidak bisa sekaligus dikerahkan di bidang industri. Apakah konsekuensi dari kenyataan tersebut?

Konsekuensinya adalah apabila orang telah menjatuhkan pilihan pada salah satu kemungkinan (alternatif) yang tersedia, maka otomatis ia harus melepaskan kemungkinan yang lain. Hal ini dalam ilmu ekonomi disebut dengan istilah alternative cost atau opportunity cost atau dalam bahasa indonesia disebut dengan biaya peluang. Nah, tahukah kalian apa itu biaya peluang? Simak penjelasan berikut.
Pengertian, Cara Menghitung dan Contoh Biaya Peluang Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengertian Biaya Peluang
Berikut ini beberapa definisi biaya peluang atau biaya kesempatan menurut beberapa ahli ekonomi.
 Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus
Biaya oportunitas atau biaya peluang dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang dilepaskan.
 Lipsey
Biaya oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.

Dari dua konsep biaya peluang yang dikemukakan oleh dua ahli ekonomi di atas, maka dapat disimpulkan pengertian dari biaya peluang adalah sebagai berikut.
Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalam rangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternatif lain yang harus dikorbankan.

Secara sederhana, biaya peluang (Opportunity Cost) adalah biaya karena hilangnya kesempatan akibat dari pemenuhan suatu kebutuhan yang lain. Misalnya, jika lebih banyak sumber daya digunakan untuk memproduksi makanan, akan lebih sedikit sumber daya yang digunakan untuk memproduksi minuman. Grafik di bawah ini memperlihatkan hubungan kuantitas makanan dan minuman yang dapat diproduksi dengan sumber-sumber daya masyarakat.
grafik pengertian dan contoh biaya peluang (kesempatan) atau oppotunity cost
Dari grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa apabila masyarakat memutuskan untuk meningkatkan produk makanan dari OF1 ke OF2 maka produk minuman akan turun dari OD1 menjadi OD2.

Dalam praktiknya, tidak semua sumber daya dapat dipindahkan dengan segera dari satu alternatif produksi ke alternatif produksi yang lain. Sebagai contoh, suatu jenis perusahaan yang memproduksi tekstil sudah tidak produktif lagi sehingga pengusaha mengalihkannya ke produksi lain, misalnya minyak goreng.

Dalam hal ini, tidak semua faktor produksi langsung dapat dipergunakan, melainkan ada mesin-mesin yang tidak dapat digunakan, atau tidak dapat dijual dengan mudah. Faktor produksi yang tidak dapat lagi memberikan kontribusi kepada perusahaan tersebut diperhitungkan sebagai biaya bagi produk penggantinya. Biaya tersebut disebut dengan biaya tenggelam (Sunk Cost).

Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Bila digambarkan dalam semuah skema terlihat seperti ini.
Kelangkaan
Pilihan
Biaya peluang

Seperti diketahui, sumber-sumber daya ekonomi yang tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam kehidupannya. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain, dan timbullah biaya peluang.

Perbedaan Biaya Peluang dengan Biaya Lainnya
Untuk membedakan biaya kesempatan dari biaya lain-lainnya Walter Nicholson (2001), menjelaskan beberapa konsep biaya. Ia membagi biaya ke dalam tiga konsep yang berbeda, yaitu konsep biaya kesempatan, konsep biaya ekonomi, dan konsep biaya akuntansi.
 Konsep Biaya Kesempatan
Konsep biaya kesempatan adalah pendapatan bersih yang dikorbankan atau penghematan biaya yang tidak jadi diperoleh karena memilih alternatif lain. Misalnya, menghasilkan 15 meja sederhana memerlukan sejumlah tenaga kerja, kayu, dan cat. Tetapi pada kenyataannya Anda memilih membuat sebuah lemari besar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa oportunitas sebuah lemari besar sama dengan 15 meja sederhana.

 Konsep Biaya Ekonomi
Menurut konsep biaya ekonomi, biaya dianggap sebagai pengeluaran yang sewajarnya untuk menghasilkan suatu barang dan jasa. Sebagai contoh, untuk mengecat papan tulis umumnya diperlukan satu kaleng cat. Pada kenyataannya dua kaleng cat habis, terpakai. Satu kaleng yang seharusnya tidak dipakai dianggap sebagai pemborosan.

 Konsep Biaya Akuntansi
Biaya dalam konsep biaya akuntansi dianggap sebagai pengeluaran nyata atau aktual, biaya perolehan, dan penyusutan serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan masalah pembukuan. Sebagai contoh, untuk mengecat sebuah papan tulis umumnya diperlukan satu kaleng cat. Pada kenyataannya habis dua kaleng. Dalam konsep biaya akuntansi, tetap dicatat dua kaleng.

Cara Menghitung Biaya Peluang

Pernahkah kalian dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama kalian sukai? Situasi seperti ini pasti membingungkan, apalagi jika uang yang kalian miliki tidak cukup untuk membeli kedua pilihan tersebut. Satu-satunya jalan adalah mengurangi atau mengorbankan salah satu dari dua pilihan tersebut. Jika hal ini kalian lakukan maka akan menciptakan biaya peluang. Bagaimana cara menghitung biaya peluang? Perhatikanlah contoh berikut ini.
cara menghitung biaya peluang (kesempatan) atau oppotunity cost
Ilustrasi seorang wanita memikirkan cara terbaik untuk belanja kaos dan baju
Dari beberapa biaya peluang, ternyata Lisa lebih memilih membelanjakan uang tabungannya untuk membeli kaos dan kemeja. Dengan uang yang dimilikinya sebesar Rp150.000,00, Lisa harus membuat berbagai kombinasi pilihan seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel Kombinasi Pilihan Lisa
Kombinasi
Produksi
Jumlah Kaos
@25.000
Jumlah Kemeja
@50.000
Uang yang Dikeluarkan
(dalam rupiah)
A
1
3
175.000
B
1
2
125.000
C
2
2
150.000
D
3
1
125.000
E
4
1
150.000
F
6
0
150.000

Kombinasi A tidak dipilih Lisa, karena uangnya tidak cukup, seandainya Lisa memilih kombinasi A, ia harus menambah Rp25.000,00. Pada kombinasi B ia mendapat 1 kemeja dan 2 kaos tetapi uangnya masih lebih. Sementara itu pada kombinasi C ia mendapat 2 kemeja dan 2 kaos. Karena ingin mendapat kaos lebih banyak dan memaksimalkan uangnya, Lisa memutuskan untuk memilih kombinasi E. Pada kombinasi E ini, Lisa akan mendapatkan 2 tambahan kaos dengan mengorbankan 1 kemeja.

Apabila digambarkan (dijelaskan) dalam bentuk kurva akan terlihat seperti pada gambar berikut ini.
grafik cara menghitung biaya peluang (kesempatan) atau oppotunity cost
Garis miring pada kurva menunjukkan garis batas antara kombinasi yang bisa dicapai yaitu titik C, E, dan F. Adapun yang tidak dapat dicapai terlihat pada titik A. Sementara itu pada titik B dan D kombinasi dapat dicapai, namun penggunaan uang tidak maksimal.

Contoh Biaya Peluang dalam Kehidupan Sehari-hari
Pembahasan mengenai biaya peluang sangat berkaitan dengan kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas. Ketakterbatasan kebutuhan manusialah yang memunculkan terjadinya biaya peluang. Ketakterbatasan kebutuhan manusia mengharuskan manusia melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Pilihan inilah yang menciptakan biaya peluang (opportunity cost).

Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu dengan biaya peluang, contohnya adalah sebagai berikut.
Contoh 1:
Bila Tina memutuskan bekerja atau berproduksi sebagai karyawan pabrik maka Tina kehilangan kesempatan bekerja sebagai karyawan toko. Di sini biaya peluangnya adalah bekerja sebagai karyawan toko.

Contoh 2:
Bila Feri pada malam hari memilih menghabiskan waktunya untuk menonton pertandingan sepak bola maka Feri akan kehilangan waktu tidurnya. Di sini biaya peluangnya adalah kepuasan tidur semalam.

Contoh 3:
Bila Taufan memutuskan untuk menggunakan uangnya yang terbatas untuk membeli buku pelajaran maka Taufan kehilangan kesempatan untuk membeli satu kaset Jikustik. Di sini biaya peluangnya adalah satu kaset Jikustik.

Contoh 4:
Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi, Paula juga ahli pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula telah digaji sebesar Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan untuk menjadi dosen di suatu perguruan tinggi negeri.

Dengan keputusannya tersebut, Paula telah kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman komputer. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli pemrograman komputer merupakan biaya oportunitas.

Contoh 5:
Setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, tetapi Beti memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan sebesar Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang kos, pakaian, dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan.

Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00 (gaji bekerja) selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya kuliah).

Contoh 6:
Faris ditawari untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp1.000.000,00 per bulan. Di sisi lain Faris memiliki kemampuan secara keahlian dan modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per bulan, tetapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 4 bulan.

Dari ilustrasi di atas, jika Faris lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi sendiri maka dia telah kehilangan peluang untuk bekerja pada orang lain dengan gaji Rp1.000.000,00 selama 4 bulan. Itulah yang dimaksud dengan biaya peluang. Jadi besarnya biaya peluang bagi Faris selama 4 bulan adalah 4 x Rp1.000.000,00, yaitu Rp4.000.000,00.

Contoh 7:
Ade adalah seorang pelajar SMA kelas X. Selama satu semester pertama ia menabung hingga uang tabungannya terkumpul Rp150.000,00. Ade bingung, akan digunakan untuk apa uang tersebut. Sebenarnya dari uang tabungan Ade ada beberapa biaya peluang, seperti berikut ini.
Biaya peluang Rp150.000,00
 Beli kaos: dapat 3 buah kaos.
 Ke rumah nenek: satu kali perjalanan pulang pergi dan dapat berkumpul sama saudara-saudara yang lain.
 Nonton film: 6x nonton.
 Rekreasi sama teman-teman: satu kali perjalanan dan mendapatkan pengalaman yang mengasyikkan.

Post a Comment

  1. Maaf, mau tanya, kalo yang di soal ada 3/4 peluang tapi dia tidak memilih dari peluang tersebut gimana? Apa yang paling besar biaya peluangnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maka akan besar biaya peluangnya dan tentu peluang yang di tolak lah yang biaya peluangnya paling besar

      Delete
  2. Maaf, kalo semisalnya menghitung satuan produksi yg dikorbankan untuk membuat produksi lain bagaimana?

    ReplyDelete

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Recent Posts